Rabu, 18 September 2013

KARBOHIDRAT



KARBOHIDRAT
1.      Pendahuluan
Bahan  makanan mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Karbohidrat merupakan senyawa karbon hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Misalnya glukosa (C6H12O6).  Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. Karbohidrat dikelpokan menjadi empat kelompok penting yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida (Anna Poedjiadi, 2005:24-27).                                                                                           
 Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur . Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden  1986).                                
    Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006)        
    Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama – sama gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama atau berbeda (Sastrohamidjojo, 2005).

Disakarida yang penting :      
-         Maltosa            : terdapat pada biji-bijian
-         Sukrosa            : terdapat pada gula tebu, dan gula bit
-         Laktosa            : terdapat pada susu

Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sumardjo Damin. 2006). 
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan struktur karbohidrat melalui uji-uji kualitatif, serta mengamati struktur karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan beberapa reagen uji.
Metode percobaan yang dilakukan pada praktikum ini antara lain, Uji molisch dilakukan dengan cara mencampurkan 5 ml bahan yang akan diperiksa dengan 2 tetes pereaksi molisch, lalu diaduk kemudian ditambah 3 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung reaksi. Bahan diuji adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 1%.
Uji benedict dilakukan dengan cara mula-mula dimasukkan 5 ml pereaksi benedict dalam tabung reaksi lalu ditambah dengan  8 tetes bahan yang akan diuji yang kemudian diaduk dan didihkan diatas penangas air selama 5 menit lalu didinginkan dan diamati endapan serta warna yang terjadi. Bahan diuji adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 1%.
 Uji barfoed dilakukan dengan cara mencampurkan 1 ml pereaksi barfoed dengan bahan yang akan diuji, lalu dipanaskan pada air mendidih selama 3 menit kemudian didinginkan dan ditambahkan 1 ml fosfomolibdat. Dikocok dan diamati warna yang terjadi. Bahan diuji adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 1%.
 Uji fermentasi, pada suasana anaerob, karbohidrat akan dicerna dan dirubah bentuknya menjadi etilalkohol (C2H5OH) dan gas karbondioksida (CO2) oleh ragi. Uji fermentasi, mula-mula digerus campuran 20 ml larutan bahan dengan 2 gram ragi roti sampai terjadi suspensi yang homogen, kemudian suspensi teresbut dimasukkan dalam tabung fermentasi, lalu tabung tersebut dimasukkan dalam incubator dengan suhu 36oC dan diperiksa setiap selang 30 menit selama 3 kali. Bahan yang digunakan adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 1%.

1.      Hasil atau Data Percobaan
·         Uji Molisch
Tabel 1. Hasil uji molisch
Bahan Uji
Hasil Pengamatan (+/-)
Perubahan Warna
Glukosa
+
Cincin Ungu
Fruktosa
+
Cincin Ungu
Sukrosa
+
Cincin Ungu
Laktosa
+
Cincin Ungu
Maltosa
+
Cincin Ungu
Pati
+
Cincin Ungu
Keterangan :    +         (ada)    /           -           (tidak ada)







(Gambar 1. Uji molisch)

·         Uji Benedict
Tabel 2. Hasil uji benedict
Bahan Uji
Hasil Pengamatan (+/-)
Perubahan Warna
Glukosa
+
Hijau Kebiruan
Fruktosa
+
Endapan Merah
Sukrosa
-
Biru Pekat
Laktosa
+
Hijau kebiruan
Maltosa
+
Hijau Kebiruan
Pati
-
Tidak dilakukan
Keterangan :    + (ada)             /           - (tidak ada)







(Gambar 2. Uji benedict)
·         Uji Barfoed
Tabel 3. Hasil uji barfoed
Bahan Uji
Hasil Pengamatan (+/-)
Perubahan Warna
Glukosa
+
Biru Memudar
Fruktosa
+++
Biru Pekat
Sukrosa
+
Biru Memudar
Laktosa
+
Biru Memudar
Maltosa
+
Biru Memudar
Pati
-
Tidak dilakukan
Keterangan : +++ (sangat banyak)      /     +  (sedikit)

(Gambar 3. Uji barfoed)
·         Uji Fermentasi
Tabel 4. Hasil uji fermentasi
Bahan Uji
Tinggi Gas CO2
NaOH
15 menit
30 menit
45 menit
Glukosa
1,4 mL
2,7 mL
3,7 mL
Ada Hisapan
Fruktosa
2,8 mL
4,4 mL
5,5 mL
Ada Hisapan
Sukrosa
1,1 cm
3,5 cm
5,7 cm
Ada Hisapan
Laktosa
0,4 mL
2,1 mL
3,1 mL
Ada Hisapan
Maltosa
1,7 mL
2,9 mL
4,1 mL
Ada Hisapan
Pati
0 mL
0 mL
0 mL
Tidak dilakukan



(Gambar 4. Uji fermentasi)
2.      Pembahasan
·         Uji Molish                                                                                          
 Pereaksi Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif  untuk uji senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural. Warna merah  ungu yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu turunannya dengan α-naftol.          Hasil yang negatif merupakan petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample. Pada uji ini glukosa 1%, fruktosa 1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1% dan pati 1% memberikan hasil yang positif. Reaksi yang terjadi:



(Guntur Widodo, 2013)
·         Uji Benedict                                                                                                   
 Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu+2  menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO4, Na2CO3 dan Na-sitrat. Pada proses reduksi dalam dalam ssuasana basa biasanya di tambah zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya  pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium bikarbonat. Disakarida seperti maltosa dan  laktosa dapat mereduksi larutan Benedict karena mempunyai gugus keto bebas. Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Glukosa 1%, fruktosa 1%, maltosa 1% dan  laktosa 1% memberikan hasil yang positif pada uji ini, hal tersebut menunjukkan bahwa pada glukosa, fruktosa dan laktosa terdapat gula pereduksi. Namun, sukrosa 1% yang mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidik sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa 1%  juga tidak bersifat pereduksi.



(Mardiana, 2011)

·  Uji Barfoed                                                                                       
  Pereaksi Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air yang ditambahkan asam asetat atau asam laktat. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol kondisi percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Senyawa Cu2+ tidak membentuk Cu(OH)­2 dalam suasana asam. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida dari pada oleh disakarida. Hasil uji polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil monomernya. Pada uji ini fruktosa 1% merupakan monosakarida dengan warna biru yang leih pekat dari sukrosa 1%, laktosa 1%, dan maltosa 1%. Seharusnya glukosa 1% juga merupakan larutan monosakarida Namun hasil praktikum kali ini menunjukkan glukosa adalah disakarida, hal ini di karenakan pemanasannya terlalu lama sehingga merusak reaksi yang terjadi.









(Mardiana, 2011)

·         Uji Fermentasi                                                                                                 
 Uji fermentasi, karbohidrat akan dicerna dan diubah bentuknya menjadi etilalkohol (C2H5OH) dan gas karbondioksida (CO2) oleh ragi dalam keadaan anaerob. Karbondioksida merupakan produk sampingan dari reaksi karbohidrat dengan ragi, oleh karena itu pada percobaan ini, semakin banyak korbondioksida yang dihasilkan pada tabung, semakin besar pula kereaktifan karbohidrat tersebut dengan ragi. Menit ke 15 diperoleh bahwa kereaktifan fruktosa sangat tinggi dengan ragi ditandakan dengan kadar CO2 pada tabung sebesar 2,8 mL. menit ke 30 diperoleh kadar tertinggi pada fruktosa dan  pada menit ke 45 diperoleh kadar CO2 tertinggi pada sukrosa.


3.      Aplikasi Pengujian Karbohidrat
·         Berperan dalam pembangun struktur kayu
·         Pembuatan kapas yang hampir seluruhnya terdiri dari selulosa
·         Karbohidrat sebagai bahan utama yang di butuhkan oleh tubuh
·         Penentuan golongan darah yang terdiri dari oligosakarida pada permukaan seldarah merah
·      Dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu

4.      Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkanbahwa pada uji molisch semua bahan uji mengandung karbohidrat di tandai dengan cincin ungu di setiap tabung sampel, pada uji benedict glukosa 1%, fruktosa 1%, maltosa 1% dan  laktosa 1% memberikan hasil yang positif, namun sukrosa 1% menunjukkan hasil yang negatif, pada uji barfoed fruktosa 1% tergolong pada gula monosakarida, sedangkan glukosa 1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, dan maltosa 1% menunjukkan golongan gula disakarida, pada uji fermentasi pada menit ke 15 diperoleh bahwa kereaktifan fruktosa sangat tinggi dengan ragi ditandakan dengan kadar CO2 pada tabung sebesar 2,8 mL. menit ke 30 diperoleh kadar tertinggi pada fruktosa dan  pada menit ke 45 diperoleh kadar CO2 tertinggi pada sukrosa.








6.  Daftar pustaka
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa        
Kedokteran. Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta:      Binarupa          Aksara
Poedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta : UI-Press
Fajar, Jatu dkk.2012. Makalah Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Malang:        Universitas Brawijaya
Elearning.2010.Biokimia,karbohidrat.website://www.elearning.gunadarma.ac.id/    docmodul/biokimia/bab 10.pdf
Irawan, M.A.2007.Karbohidrat, Polton Sport Science & Performance         Lab.website://www. www.pssplab.com/journal/03.pdf